Utang luar negeri baik pemerintah ataupun swasta th. depan diprediksikan melonjak. Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Oktober 2016 tumbuh 6, 7 % (yoy) atau sebesar 323, 2 miliar dolar AS. Nilai itu lebih lambat dibanding dgn perkembangan September 2016 yang sebesar 7, 8 % (yoy) atau sebesar 325, 3 miliar dolar AS.
Meski demikian, Ekonom Samuel Asset Management, Lana Soelistianingsih menilainya ULN pemerintah diprediksikan masihlah bakal naik di th. depan. " Ini searah dgn gagasan pemerintah yang masihlah bakal menerbitkan surat bernilai negara (SBN) berdenominasi valas, " tutur Lana pada Republika. co. id, Selasa (20/12).
Sesaat ULN swasta juga diprediksikan bakal tumbuh positif sesudah mencatat negatif mulai sejak th. lantas. Tetapi perkembangan ULN swasta ke depan diprediksikan masihlah tidak tebal. Argumennya, bidang swasta penarik ULN paling besar sekarang ini masihlah belum lakukan ekspansi. Mengenai beberapa bidang itu yaitu bidang tambang, bidang pelayaran serta bidang perikanan.
Menurut Lana, walau sekarang ini bidang tambang tengah bangkit lantaran ada kenaikan harga komoditas, namun volume ekspor masihlah stagnan searah dgn masihlah stagnannya keinginan global. " Karenanya mereka belum bakal memberi utang luar negeri untuk ekspansi. Bahkan juga di th. depan mereka condong membayar lantaran berpendapatan kian lebih kenaikan harga itu, " papar Lana.
Lana memperkirakan bidang manufaktur bakal jadi penggerak industri di th. depan bersamaan dgn ekonomi domestik yang makin lebih baik. Hingga entrepreneur di bidang itu bakal memperhitungkan untuk ekspansi serta punya potensi memberi utang luar negeri. Meski demikian, penambahan ULN bidang manufaktur tak dengan cara penting mendorong ULN swasta keseluruhannya. " Bila juga naik cuma tidak tebal, " katanya.
Berdasar pada data BI, ULN bidang umum tumbuh melambat jadi 17, 0 % (yoy) dari 20, 8 % (yoy) pada September 2016 serta ULN bidang swasta masihlah alami penurunan 1, 7 % (yoy) sesudah pada September 2016 turun sebesar 2, 7 % (yoy). Posisi ULN bidang umum serta swasta semasing terdaftar sebesar 159, 8 miliar dolar AS dgn komposisi 49, 4 % dari keseluruhan ULN serta 163, 5 miliar dolar AS atau sejumlah 50, 6 % dari keseluruhan ULN.
ULN swasta pada akhir Oktober 2016 terkonsentrasi di bidang keuangan, industri pemrosesan, pertambangan, dan listrik, gas serta air bersih. Pangsa ULN ke empat bidang itu pada keseluruhan ULN swasta meraih 76, 7 %. Dibanding dgn bln. terlebih dulu, ULN bidang keuangan, pertambangan, dan listrik, gas serta air bersih pada Oktober 2016 mencatat perkembangan tahunan yang negatif, sesaat ULN bidang industri pemrosesan tumbuh bertambah.
Disamping itu Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo menilainya dengan cara keseluruhan jumlah ULN masih tetap dalam jumlah yang sehat. " Namun memanglah kita antisipasi ada penambahan bunga Fed Fund Rate hingga butuh dikerjakan kajian untuk daya membayar Indonesia tetaplah kuat, " papar Agus, Senin (19/12).
Sesaat ULN dari bidang swasta, Agus menilainya penambahan ULN ini masih tetap dalam bentuk teratasi. Bank Indonesia selalu memonitor perubahan ULN, terutama ULN bidang swasta. Hal semacam ini ditujukan untuk memberi kepercayaan kalau ULN bisa bertindak dengan cara maksimal dalam mensupport pembiayaan pembangunan tanpa ada menyebabkan resiko yang bisa merubah kestabilan makroekonomi.