Rasio Kas menunjukkan seberapa cepat perusahaan dapat melunasi kewajibannya menggunakan Kas, saldo bank, surat berharga karena ini dianggap sebagai komponen paling likuid dari aset lancar. Secara sederhana, rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya saat ini dengan uang tunai atau setara kas.
Rasio kas adalah rasio likuiditas yang paling ketat dan dianggap sebagai faktor keputusan penting bagi kreditor mengenai berapa jumlah yang harus dipinjamkan ke perusahaan yang mengajukan. Nilai rasio kas yang tinggi menunjukkan saldo kas yang cukup dengan perusahaan dan mampu membayar hutang saat ini. Rumus untuk menghitung Rasio Kas adalah:
Rumus
Rasio Kas = (Kas dan Saldo Bank + Investasi Saat Ini) / Kewajiban Lancar Nilai rasio yang lebih tinggi menghasilkan lebih banyak pinjaman dari kreditor karena keamanan pengembalian.
Contoh
Misalkan saldo kas perusahaan adalah Rp 50.000, setara kas senilai Rp 15.000 dan kewajiban lancar terdiri dari hutang tagihan, kewajiban jangka panjang saat ini dan pajak kini masing-masing sebesar Rp 7.000, 10.000 dan 3.000. Maka rasio kas adalah: = 75.000 / 20.000 = 3.75: 1